Powered By Blogger

Kamis, 28 November 2013

[LENGKAP] DIABETES : Gejala, Penyebab, Pencegahan

Gejala Penyakit Diabetes
Mellitus
Mengenali gejala diabetes tipe
satu pada anak tak selalu
mudah karena gejala-gejalanya
sering disalah artikan sebagai
penyakit flu. Selain itu gejala
yang timbul terkadang baru
muncul setelah penyakit
berjalan cukup panjang.
Anak dengan diabetes tipe 1
biasanya memiliki gejala awal
sebagai berikut:
1. Sering Buang Air Kecil
Hal ini terjadi karena ginjal
ingin membersihkan kelebihan
glukosa dalam sirkulasi darah.
Anak jadi lebih sering buang
air kecil dan dalam jumlah yang
besar. Mengompol juga bisa
menjadi gejala adanya
diabetes, terutama jika
sebelumnya anak tak pernah
mengompol.
2. Sering Haus dan Banyak
Minum
Karena banyak cairan yang
dikeluarkan, anak menjadi
gampang haus.
3. Berat Badan Menurun
Tubuh tidak lagi bisa
memproses glukosa untuk
energi dan mulai memecah otot
dan cadangan lemak untuk
menghasilkan energi bagi sel-
sel yang lapar. Karenanya
meski nafsu makan anak
normal tetapi berat badannya
sulit naik.
4. Mudah lelah
Anak tampak kelelahan karena
tubuhnya tidak mampu
memproses glukosa untuk
energi.
Gejala-Gejala Diabetes Tahap
Lanjut
Diabetes tipe 1 umumnya
terjadi pada anak-anak dan
remaja meskipun pada
dasarnya dapat terjadi pada
usia berapapun. Diabetes tipe
2 yang merupakan tipe yang
paling umum dapat terjadi
pada usia berapapun dan sering
dapat dicegah.
1. Berat badan turun dengan
cepat
Buat penderita diabetes,
jangan senang dulu jika berat
badan Anda turun dengan
cepat. Ini bukan diakibatkan
karena diet yang sukses,
namun lebih disebabkan karena
pankreas mulai rusak. Pankreas
memiliki tugas memproduksi
insulin yang digunakan
mengolah glukosa menjadi
sumber energi. Karena
pankreas pada penderita
diabetes gagal mengolah gula
menjadi energi, maka
terjadilah resistensi insulin.
Tubuh kemudian akan mencari
sumber energi alternatif
dengan membakar cadangan
lemak dalam tubuh. Jika
cadangan lemak habis, maka
sasaran selanjutnya adalah
otot. Akibatnya bobot tubuh
akan terus menyusut.
2. Sering Kesemutan
gejala ini terjadi karena
pembuluh darah yang rusak,
sehingga darah yang mengalir
di ujung–ujung saraf pun
berkurang.
3. Luka yang sulit sembuh
Ini adalah efek lain dari
kerusakan pembuluh darah dan
saraf selain kesemutan.
Kerusakan ini mengakibatkan
penderita diabetes tidak
merasakan sakit jika
mengalami luka. Mereka bahkan
kadang tidak sadar telah
terluka. Gabungan kadar gula
darah yang tinggi dan tidak
adanya rasa nyeri, maka luka
yang awalnya kecil dapat
membesar menjadi borok dan
bahkan membusuk. Jika sudah
sampai tahap ini, amputasi
merupakan satu-satunya jalan
keluar atau solusi untuk
menyembuhkannya.
Gejala Diabetes Pada Wanita
Sementara itu, sayangnya dari
beberapa gejala khusus yang
sering dialami wanita namun
tidak disadari mereka. Lantas,
gejala-gejala apa saja itu
biasanya hadir itu? Di bawah
ini ada beberapa gejala yang
dapat Anda harus waspadai dan
segera konsultasi ke dokter,
menurut Imam, di antaranya
sebagai berikut:
Infeksi vagina
yang ditandai
dengan
munculnya
keputihan secara
berulang,
meskipun telah
mendapatkan
pengobatan.
Wanita yang
mempunyai
penyakit
diabetes lebih
mudah terkena
infeksi jamur di
daerah organ
intim karena
daerah tersebut
mengalami
kelambaban
cukup tinggi.
Mengalami
gangguan fungsi
hormonal karena
aliran darah
tidak lancar.
Cenderung
mengalami
polycysticovarian
syndrome.
Keseimbangan
hormon
terganggu yang
akan menganggu
sistem
reproduksi.
Pemicu diabetes
juga, biasanya
ditemukan pada
wanita yang
mengalami
depresi.
Memiliki kadar
kolesterol yang
tinggi dibanding
pria
Penyebab & Faktor Risiko
Diabetes
Untuk dapat mengetahui
tentang diabetes anda harus
mengerti bagaimana glukosa
diproses tubuh secara normal.
Bagaimana glukosa bekerja
secara normal
Glukosa adalah sumber energi
utama bagi tubuh. Glukosa
berasal dari dua sumber yang
utama, yaitu makanan dan hati.
Saat mencerna makanan gula
diserap ke dalam aliran darah
dengan dibantu oleh insulin
(hormon yang mengatur
metabolisme karbohidrat).
Hormon insulin dihasilkan oleh
pankreas.
Dalam proses ini hati atau liver
bertindak sebagai gudang
penyimpanan dan pusat
pengolahan. Contohnya ketika
anda tidak makan untuk
beberapa waktu, hati akan
melepaskan glukosa yang
tersimpan untuk menjaga
kadar glukosa tetap normal.
Penyebab Diabetes
Penyebab diabetes tipe 1
Pada diabetes tipe 1, sistem
imun anda yang normalnya
berfungsi untuk melawan
bakteri atau virus malah
menyerang hormon insulin.
Kondisi ini membuat anda
kekurangan atau bahkan tidak
memiliki insulin. Alih-alih
dihantarkan ke dalam sel, gula
akan menumpuk di dalam aliran
darah.
Penyebab prediabetes dan
diabetes tipe 2
Pada kondisi prediabetes –
yang dapat menyebabkan
diabetes tipe 2 – dan diabetes
tipe 2, sel menjadi resisten
terhadap hormon insulin. Hal ini
menyebabkan pankreas tidak
mampu menghasilkan cukup
insulin. Alih-alih mengalirkan ke
dalam sel, gula akan menumpuk
di dalam darah. Penyebab
pastinya tidak diketahui
meskipun kelebihan lemak dan
perilaku pasif merupakan
faktor penting.
Penyebab gestational diabetes
Saat kehamilan, plasenta
memproduksi hormon untuk
menopang kehamilan. Hormon
ini membuat sel lebih resisten
terhadap insulin. Seiring
pembesaran plasenta pada tiga
bulan kedua dan ketiga, maka
hormon tersebut semakin
banyak dihasilkan.
Normalnya pankreas akan
merespon dengan menghasilkan
lebih banyak insulin. Tetapi
terkadang pankreas justru
tidak mampu meresponnya. Ini
membuat glukosa banyak
menumpuk di darah dan tidak
terserap ke dalam sel.
Faktor risiko terkena diabetes
Faktor risiko diabetes
didasarkan pada tipe diabetes.
Faktor risiko diabetes tipe 1
Meskipun penyebab pasti
diabetes tipe 1 tidak
diketahui, faktor keturunan
mungkin mempengaruhi. Faktor
lain yang memungkinkan yaitu
terkena penyakit yang
disebabkan virus.
Faktor risiko diabetes tipe 2
• Lemak.
Semakin banyak lemak pada
jaringan tubuh anda, semakin
tinggi pula resistensinya
terhadap insulin.
• Perilaku pasif.
Perilaku pasif akan membuat
lemak dalam tubuh tidak
terbakar. Aktifitas fisik akan
membantu mengontrolnya dan
semakin banyak penggunaan
glukosa untuk energi maka
semakin sensitif sel anda
terhadap glukosa.
• Faktor keturunan.
Resiko diabetes yang
bersumber dari sejarah
keluarga, jika keluarga dekat
anda pernah mengidap
diabetes, waspadalah jika
diabetes juga dapat terjadi
kepada anda.
• Usia.
Risiko akan meningkat seiring
dengan usia dimana aktifitas
fisik cenderung menurun.
• Gestational diabetes.
Jika anda memiliki gestational
diabetes ketika hamil, maka
risiko mengalami prediabetes
dan diabetes tipe 2 akan
meningkat kemudian. Jika bayi
yang anda lahirkan memiliki
berat lebih dari 4 kilogram
maka anda juga berisiko
terkena diabetes tipe 2.
• Polycystic ovary syndrome.
Ditandai dengan periode
menstruasi yang tidak teratur,
tumbuh rambut yang terlalu
banyak dan obesitas.
Kondisi lain yang terkait
diabetes antara lain:
Tekanan darah
tinggi
(Hipertensi)
Kolesterol tinggi
Pencegahan Penyakit Diabetes
Diabetes tipe 1 tidak dapat
dicegah. Akan tetapi diabetes
tipe 2 dapat dicegah dengan
menerapkan pola hidup sehat.
Makan makanan
sehat dengan
rendah kalori dan
lemak
Sering melakukan
aktifitas fisik
seperti dengan
berolahraga
Menjaga berat
badan agar selalu
ideal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar